BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam implementasi kurikulum, model,
pendekatan, stratefi, metode, dan teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, karena suatu model tertentu yang digunakan dalam
implementasikan kurikulum membawa implikasi terhadap penggunaan pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajran tertentu pula.
Dalam implementasi kurikulum atau proses
pembelajaran selalu ditemukan istilah model pembelajaran. Salah satu dari model
pembelajaran adalah model pembelajaran langsung. Kita sering mendengar arau membaca bahkan menggunakan
istilah model pembelajaran langsung, akan tetapi dalam prakteknya, model
pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan teorinya. Hal ini dapat
disebabkan karena kurang pahamnya guru dalam mempelajari model pembelajaran
langsung.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian model pembelajaran langsung ?
2. Bagaimana teori yang melandasi model
pembelajaran langsung ?
3. Apa ciri-ciri model pembelajaran langsung ?
4. Apa saja jenis – jenis model pembelajaran
langsung ?
5. Bagaimana tujuan pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang diharapkan dalam model pembelajaran langsung ?
6. Bagaimana sintaks dan alur kegiatan
pembelajaran dalam model pembelajaran langsung ?
7. Bagaimana tugas-tugas guru dalam
merencanaan model pembelajaran langsung ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian model pembelajaran
langsung
2. Mengetahui
teori yang melandasi model pembelajaran langsung
3. Mengetahui ciri-ciri model pembelajaran
langsung
4. Mengetahui jenis – jenis pembelajaran
langsung
5. Mengetahui tujuan pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang diharapkan dalam model pembelajaran langsung
6. Mengetahui sintaks dan alur kegiatan pembelajaran
dalam model pembelajaran langsung
7. Mengetahui tugas-tugas guru dalam
merencanaan model pembelajaran langsung
BAB II
PEMBAHASAN
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
1.
Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Robert E. Slavin dalam bukunya Educational Psychology
dari Johns Hopkins University yang diterbitkan oleh Needham Height Allyn and Bacon, Boston mendefinisikan pembelajarn langsung sebagai sebuah
pendekatan mengajar di mana pembelajaran berorientasi pada tujuan (pembelajaran)
yang distrukturisasi oleh guru.
Sedangkan menurut salah satu ahli pendidikan
menjelaskan pengertian model pembelajaran langsung adalah suatu pendekatan
mengajar yang akan membantu peserta didik dalam
mempelajari ketrampilan dasar. Keterampilan dasar diperoleh peserta didik
melalui informasi yang diberikan tenaga pendidik
selangkah demi selangkah.
Jadi
model pembelajaran langsung merupakan sebuah model pembelajaran yang bersifat teacher
centered (berpusat pada guru)
untuk menunjang proses belajar siswa yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan
yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Model ini
paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau
kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik dan pendidikan jasmani.
Disamping itu pengajaran langsung juga
cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dari mata pelajaran
sejarah dan sains.
Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh
teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada
pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam
belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran
merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Pengajaran
langsung banyak diilhami oleh teori belajar sosial yang juga sering disebut
belajar melalui observasi. Arends menyebutnya sebagai teori pemodelan tingkah
laku. Tokoh lain yang menyumbang dasar pengembangan model pembelajaran langsung
adalah John Dolard dan Neal Miller, teorinya berbunyi kebiasaan-kebiasaan yang
timbul dari hasil hubungan antara respon dan stimulus yang terus terjadi,
menurut mereka perilaku seseorang tidaklah muncul dari hasil spontan respon
yang seseorang berikan karena adanya sebuah stimulus saja, melainkan juga harus
ada dorongan-dorongan dari dalam diri (drive) yang ia tidak sadari
ataupun dorongan yang ia sadari yang akhirnya membuat individu itu bergerak.
Pemikiran mendasar dari model pembelajaran
langsung adalah bahwa siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat
dan menirukan tingkah laku gu ru. Menurut Silbernam (2006), strategi
pembelajaran langsung melalui berbagai pengetahuan secara aktif merupakan cara
untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang akan diajarkan. Guru juga
dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan siswa sambil melakukan
kegiatan pembentukan tim. Cara ini cocok pada segala ukuran kelas dengan materi
pelajaran apapun.
3.
Ciri-ciri Model Pembelajaran Langsung
Ciri-ciri model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:
1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh
model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur
kegiatan pembelajaran
3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar
yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.
4.
Jenis – Jenis Pembelajaran Langsung
Adapun jenis – jenis pembelajaran langsung antara
lain :
a. Ceramah,
merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada
sejumlah pendengar.
b. Praktek
dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat menghitung
dengan cepat yaitu dengan banyak latihan dan mengerjakan soal.
c. Ekspositori,
merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah, hanya
saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit.
d. Demonstrasi,
merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah dan
ekspositori, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit dan siswa lebih
banyak dilibatkan.
e. Kuesioner
merupakan suatu cara teknik pembelajaran dengan memberikan daftar pertanyaan
untuk mengetahui kepribadian pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki siswa
f. Mencongak
adalah metode menghitung di luar kepala, dengan ingatan saja dan siswa cukup
menuliskan hasilnya
5.
Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar
Siswa
Seringkali penggunaan
pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa
pengetahuan deklaratif. Para guru selalu menghendaki agar siswa-siswa
memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan
suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.
Para pakar teori belajar pada
umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan
kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural
adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
6.
Sintaks atau Pola Keseluruhan dan Alur
Kegiatan Pembelajaran
Pada model pembelajaran
langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Pembelajaran langsung dapat
berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok.
Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang
ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa.
Sintaks model pembelajaran
langsung tersebut disajikan dalam 5 tahap, seperti tabel berikut:
Tabel 1. Sintaks Model Pengajaran Langsung
Fase
|
Peran Guru
|
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
siswa
|
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi
latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk
belajar
|
Fase 2
Mendemostrasikan pengetahuan dan
keterampilan
|
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan
benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap
|
Fase 3
Membimbing pelatihan
|
Guru merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan awal
|
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan
balik
|
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan
tugas dengan baik, memberi umpan balik.
|
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjut dan penerapan
|
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan
pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi
lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
|
Pada fase persiapan, guru memotivasi siswa
agar siap menerima presentasi materi pelajaran yang dilakukan melalui
demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pembelajaran diakhiri dengan
pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pelatihan dan pemberian umpan
balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan pemberian umpan
balik tersebut, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan pada siswa
untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari kedalam situasi
kehidupan nyata.
Langkah-langkah spesifik pembelajaran langsung,
yaitu :
a. Menyiapkan Siswa
Tujuan
langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi
mereka untuk berperan serta dalam pelajaran itu.
b. Menyampaikan Tujuan
Penyampaian
tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru melalui rangkuman rencara pembelajaran
dengan cara menuliskannya di papan tulis atau menempelkan informasi tertulis
pada papan bulletin, yang berisi tahap-tahap dan isinya, serta alokasi waktu
yang disediakan untuk setiap tahap.
c. Menyiapkan Siswa
Kegiatan
ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada
pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah
dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
d. Presentasi dan Demonstrasi
Kunci untuk
berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti
langkah-langkah demonstrasi yang efektif.
e. Mencapai Kejelasan
Kemampuan
guru untuk memberika informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa, mempunyai
dampak yang positif terhadap proses belajar siswa. Sementara itu, para peneliti
dan pengamat terhadap guru pemula dan belum berpengalaman menemukan banyak
penjelasan yang kabur dan membingungkan. Hal ini pada umumnya terjadi pada saat
guru tidak menguasai sepenuhnya isi pokok bahasan yang dikerjakannya, dan tidak menguasai teknik komunikasi yang
jelas.
f. Melakukan Demonstrasi
Agar dapat
mendemonstrasikan suatu konsep atau keterampilan dengan berhasil, guru perlu
dengan sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan
didemonstrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk menguasai
komponen-komponennya.
g. Mencapai Pemahaman dan Penguasaan
Untuk
menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan
sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap
tahap demonstrasi.
h. Berlatih
Agar dapat
mendemostrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan yang intensif, dan
memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemonstrasikan
7.
Tugas-Tugas
Perencanaan
Sebelum melaksanakan
pembelajaran langsung guru perlu merencanakan proses pembelajaran. Adapun
tugas-tugas perencanaan guru adalah :
a.
Merumuskan Tujuan
Menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi
pada siswa yang spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi
penilaian (kondisi evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang
diharapkan (kriteria keberhasilan).
b.
Memilih Isi
Bagi guru pemula yang masih dalam proses penguasaan
sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu pada
GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu (Kardi & Nur,2000:20).
c.
Melakukan Analisis Tugas
Analisis tugas ini adalah alat yang digunakan oleh
guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya
dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik,
yang akan diajarkan oleh guru.
d.
Merencanakan Waktu
Ada dua hal
yang harus diperhatikan oleh guru:
· Memastikan bahwa waktu yang disediakan
sepadan dengan bakat dan kemampuan siswa
· Memotivasi siswa agar mereka tetap
melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhirnya
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode dan teknik pembelajaran.
Macam-macam model pembelajaran diantaranya adalah model pembelajaran
kontekstual, Pembelajaran Langsung, Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran,
Berdasarkan Masalah, Pembelajaran Diskusi Kelas, Pembelajaran Inkuiri atau
Belajar Melalui Penemuan, dan Model OME-AKE.
Model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedur yang terstruktur dengan baik
yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah.
Ciri-ciri model pembelajaran
langsung adalah 1)Adanya tujuan
pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar
2)Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran, dan 3)Sistem
pengelolaan dan lingkungan belajar
Teori yang melandasi
pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial yang juga disebut belajar
melalui observasi. Tokoh penyumbang dasar pengembangan model pembelajaran
langsung adalah Arends, John Dolard, Neal Miller, dan Albert Bandora yang
percaya bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif
dan mengingat tingkah laku orang lain.
Adapun jenis – jenis
pembelajan langsung diantaranya ceramah, praktek, ekspositori, demonstrai,
kuesioner dan mencongak.
Langkah atau sintaks dari pembelajaran langsuns adalah:
Fase 1: Menyampaikan tujuan
dan mempersiapkan siswa
Fase 2: Mendemostrasikan pengetahuan dan
keterampilan
Fase 3: Membimbing pelatihan
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan
balik
Fase 5: Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjut dan penerapan
B. SARAN
Sebagai calon guru, hendaknya kita
mempelajari berbagai macam model-model pembelajaran denagn sungguh-sungguh,
sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran yang akan kita alami
kemudian hari. Model pembelajaran sangat penting karena dapat
mempengaruhi keberhasilan pengajaran bagi guru, dan belajar bagi siswa.
Penggunaan model harus disesuaikan dengan keadaan sekolah, keadaan guru,
keadaan siswa, serta kurikulum yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-pengajaran-langsung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar